PEMANFAATAN MIKORIZA UNTUK PENANGULANGAN LAHAN KRITIS    
Dalam rangka rehabilitasi lahan-lahan kritis yang luasnya semakin besar
di Indonesia serta meningkatakn produktivitasnya untuk keperluan 
pertanian, perkebunan , kehutanan, dan pelestarian alam, perlu
dilakukan upaya-upaya yang dapat memodifikasi lingkungan tumbuh
tanaman . Lahan kritis memiliki kondisi lingkungan yang sangat beragam
tergantung pada penyebab kerusakan lahan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lahan kritis menyebabkan
tanaman tidak cukup mendaptkan air dan unsur hara, kondisi fisik 
tanah yang tidak memungkinkan akar berkembang dan proses infiltrasi 
air hujan , kandungan garam , yang tinggi akibat akumulasi garam 
sekunder  atau itrusi air laut yang menyebabkan plasmolis atau keracunan
oleh unsur toksik yang tinggi.
Pemanfaatan mikoriza , suatu bentu asosiasi cendwan denganakar tanaman 
tingkat tinggi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman dan produkivitas lahan kritis.
Karakteristik asosiasi mikoriza ini memungkinkan tanaman untuk memperoleh
air dan hara dalam kondisi lingkungan yang kering dan miskin unsur hara,
perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik dan secara tidak langsung 
melalui perbaikan struktur tanah. hal ini di mungkinkan karena mikoriza
memiliki jarinagn hipa eksternal yang luas dan diameer yang lebih kecil dari
bulu-bulu akar, enzim fosfatase dan sekresi hipa lainnya serta terbentuknya
mantel hipa yang melindungi akar secara fisik.
Pemanfaatan jenis-jenis isolat cendawan mikoriza harus disesuaikan dengan
tanaman inangnya karena seringkali cendawan tertentu hanya dapat 
membentuk mikoriza dengan tanman inang tertentu pula. Lahan alang-alang
adalah salah satu bentuk lahan kritis yang sangat luas di Indonesia. Alang-
alang bisa tumbuh dan berkembang pada lingkungan tanah yang ekstrim ,
karena membentuk mikoriz dengan berbagia cendawan. Rehabilitasi lahan 
alang-alang dapat dilakukan dengan tanaman yang bermikoriza , baik 
untuk tanaman panagn, perkebunan, penghijauan maupun hutan tanaman 
industri.
Tanaman mikoriza akan mapu bertahan dari kondisi kering, miskin hara,
serta kondisi fisik tanah yang kurang baik . Pada lahan salin, mikrosa mampu 
menahan laju penurunan produktivitas lahan, karena dalam kondisi salinitas
yang tinggi , cendawan mikoriza masih mampu bertahan dan mensuplai air 
dan unsur hara bagi tanaman inang.
Pada tanah yang tercemar logam berat dan senyawa polysiklik aromatik dari
limbah industri , mikoriza dapat melindungi tanamn inang dari efek meracun
unsur tersebut melalui mekanisme filtrasi , kompleksasi dan akumulasi tersebut
pada hipa cendawan dan mencegahnya masuk ke sel tanaman inang.
Sumber inokulum yang berasal dari lahan tercemar , memberikan hasil yang 
lebih baik jika dibandingkan denagn inokulum dari lahan yang tidak tercemar . 
Lahan kritis yang ditandai rusaknya struktur tanah , menurunnya kualitas 
dan kuantitas bahan organikdefesiensi hara dan terganggunya siklus hidrologi ,
perlu di rehabilitasi dan di ingkatkan produktivitasnya agar lahan dapat 
kembali berfungsi sebagai suatu ekosistem yang baik atau menghasilkan
suatu yang bersifat ekonomis bagi manusia.
Mikoriza suatu bentuk aosiasi mutualis antar cendawan dengan akar 
tumbuhan tingkat tinggi , memiliki spektrum yang sangat luas baik 
dari segi tanaman inang  , jenis cendawan , mekanisme asosiasi , 
efektifitas , mikroba habitat  maupun penyebarannya .
Pertumbuhan tanman meningkat dengan adanya mikoriza 
karena meningkatnya serapan hara , ketahanan terhadap kekeringan , 
produksi hormon pertumbuhan dan zat pengatur tumbuh ,perlindungan
dari seranga patogen akar dan unsur toksik . sedangkan cendawan 
mendapat manfaat dari suplay hasil fotosintat dan tempat berkembang
Konversi hutan alam menjadi lahan pertanian , perkebunan atau hutan
tanaman industri akan merubah keragaman jenis dan umur spesies tanaman ,
bahan organik tanah serta siklus hara dan air . konsisi ini akan merubah 
keragaman spesies dan jumlah propagul cendwan mikoriza . Lahan  alang-alang
dapat ditingkatkan produktiviutasnya untuk tanaman pangan , perkebunan,
hutna tanaman industri maupun penghijauan dengan memanfaatkan bibit 
tanaman yang telah mikroriza agar dapat bertahan dalam kondisi miskin hara,
kekeringan serta persaingan dengan tumbuhan alang-alang.
Tanaman pada lahan salin dapat bertahan pada konsisi salinitas tinggi bila 
berasosiasi dengan cendawan mikoriza , karena dalam konsisi salinitas tinggi 
hipa eksternal cendawan masih mampu mensuplay air dan unsur hara untuk 
tanaman inang , sehingga mencegahnya dari proses plasmolisis akibat proses
osmotik.
Usaha bioremidiasi tanah bercampur logam berat , limbah industri, atau tailing 
pertambangan dapat dipercepat dengan tanaman bermikoriza , karena cendawan
mikoriza dapat melindungi tanaman inang dari serapan unsur beracun tersebut 
melaui efek filtrasi , kompleksasi dan akumulasi.
Inokulum cendawan mikoriza yang berasal dari ekosistem lahan tercemar logam
berat lebih effektif menanggulangi lahan-lahan tercemar logam berat jika dibandingkan
dengan isolat cendawan yang sama yang berasal dari ekosistem yang tidak tercemar.  





 

